anastasia0107

Just another WordPress.com site

Review Film: The Lobster

thelobster-posters

The Lobster yang dibintangi Colin Farrell dan Rachel Weisz merupakan drama satire dengan beberapa unsur komedi di dalamnya. Style film ini mungkin tidak untuk semua orang, beberapa orang mungkin tidak terlalu menyukai genre film ini.

Film ini menceritakan tentang seorang duda bernama David yang memutuskan tinggal di sebuah hotel yang memiliki peraturan unik setelah bercerai dengan istrinya. Setiap tamu harus berpakaian sesuai yang diatur manajemen hotel, dan mereka harus mendapatkan pasangan yang juga merupakan tamu hotel dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh manajemen hotel. Jika dalam kurun waktu yang sudah ditentukan mereka tidak mendapatkan pasangan, mereka akan diubah menjadi hewan. Saat pertama kali masuk, mereka akan ditanyai ingin diubah menjadi hewan apa jika mereka gagal mendapatkan pasangan. David memilih menjadi lobster.

David menggunakan trik agar bisa selamat dan mendapatkan pasangan. Namun kemudian saat pasangannya membunuh kakaknya yang telah berubah menjadi anjing, dia membunuh pasangannya dan melarikan diri ke hutan dekat hotel. Di sana ia bertemu dengan Gadis rabun jauh yang diperankan oleh Rachel Weisz. Twist akhir dari film ini cukup mengejutkan..

the-lobster-movie-trailer-images-stills-colin-farrell-rachel-weisz

Film ini secara tersirat menggambarkan kondisi sosial yang ada di sekitar kita saat ini. Cara berpakaian, bagaimana definisi pasangan yang ideal menurut masyarakat, sanksi sosial yang biasa diberikan oleh masyarakat jika kita tetap single, dan tanggapan masyarakat terhadap orang yang dianggap berbeda dari mereka. Suka atau tidak suka, begitulah cara masyarakat menilai kita, jika sama dengan mereka kita akan diterima, jika berbeda akan dikucilkan.

David digambarkan dengan sifat yang mungkin ada kalanya tidak kita sukai. Terkadang dia menyesuaikan diri dengan lingkungan agar dia aman dan selamat, dan ada kalanya dia menjadi seorang pemberontak… David menggambarkan sifat sebagian manusia. Collin Farrell sebagai David dan Rachel Weisz sebagai gadis rabun jauh bermain sangat bagus di film ini. Selain Collin Farrell dan Rachel Weisz, film ini juga didukung oleh Ben Whishaw, Lea Seydoux, John C Reiliy, dll.

Film ini sangat bagus. Jika anda suka dengan genre yang tidak biasanya, saya rekomendasikan untuk menonton film ini.

 

Review Film: Last Cab to Darwin

CVg8xbVVEAApbtB

Last Cab to Darwin merupakan film Australia yang mengadaptasi dari drama/komedi panggung dengan judul yang sama. Last Cab to Darwin terinspirasi oleh kisah nyata seorang sopir taksi yang menderita kanker perut pada awal 1990an.

Film ini berkisah tentang perjalanan Rex, seorang sopir taksi di Broken Hill yang hidup seorang diri ditemani oleh anjingnya, Dog. Ia memiliki tetangga di seberang jalan, Polly, yang membantu merawat dan membersihkan rumahnya.

Suatu hari Rex divonis oleh dokter bahwa kanker perut lamanya muncul kembali walau sudah pernah dioperasi sebelumnya, dan bahwa ia hanya memiliki waktu sekitar 3 bulan sebelum kanker tersebut membunuhnya.

Rex yang sudah pernah merasakan sakitnya saat sakit kanker pertamanya muncul, tidak mau menerima perawatan di rumah sakit lagi. Ia mencoba untuk  mengikuti program ujicoba euthanasia yang dilakukan oleh Dr Farmer di Darwin.

Rex meninggalkan Broken Hill, mewariskan rumah dan anjingnya kepada Polly, dan melakukan perjalanan dengan menggunakan taksinya dari Broken Hill ke Darwin yang berjarak sekitar 3000an km.

Sepanjang perjalanan dari Broken Hill menuju Darwin, Rex mengalami kejadian-kejadian yang pada akhirnya mengubah dirinya. Ia bertemu dengan Tilly, yang berasal dari Oodnadatta yang berusaha meraih impiannya menjadi pemain football di Darwin. Impian yang hampir terwujud saat dia masih muda namun terkubur saat dia berkeluarga dan memiliki anak. Selain itu Rex juga bertemu dengan julie , seorang perawat dari London yang bosan dan jenuh dengan pekerjaannya, dan mencoba menjadi pelayan di sebuah bar di Australia.

Ternyata keberadaan Tilly dan Julie selama perjalanannya ke Darwin pada akhirnya mampu mengubah hati Rex untuk memutuskan tidak melakukan euthanasia di detik-detik terakhir.

Article Lead - wide996869691ghifveimage.related.articleLeadwide.729x410.ghidkr.png1433662125295.jpg-620x349

Rex memutuskan untuk kembali ke rumahnya di Broken Hill, menyatakan perasaannya pada Polly yang sudah lama dia pendam dan menghabiskan sisa hidup yang dimiliki bersama Polly dan anjingnya.

Last Cab to Darwin merupakan film yang simpel ide ceritanya namun banyak hal yang bisa kita pelajari dari perjalanan Rex ke Darwin. Dari Rex saya belajar bahwa walau kita sudah tidak memiliki keluarga, masih ada orang yang peduli dan menyayangi kita seperti keluarga sendiri.

Review Film: Miss You Already

MissYouAlreadyPic04.jpg_cmyk-e1444456271174.jpg

Saat akan menonton film ini, aku kira film ini akan menyuguhkan banyak adegan sedih disepanjang filmnya. Ternyata aku salah. Film ini memang menyuguhkan cerita sedih, ujian persahabatan antara Milly dan Jess saat keduanya sedang mengalami masa-masa suram dalam hidup mereka (Milly didiagnosis kanker dan Jess yang berjuang untuk bisa hamil). Namun film ini mampu menyelipkan humor yang terasa natural di sepanjang film.

Selain menceritakan tentang persahabatan, film ini juga menceritakan bagaimana pasangan suami istri (Milly dan Kit, serta Jess dan Jago) menyikapi dan melalui masa-masa suram pernikahan mereka. Saya sangat suka dengan cara Milly dan Kit menyikapi masa-masa suram mereka (walaupun Milly sempat berselingkuh ketika hubungannya dengan Kit agak renggang saat Milly sakit). Cara Milly dan Kit menyampaikan berita ke anak-anak mereka bahwa Milly sakit dan harus menjalani kemoterapi membuatku terkesan, tidak dengan cara sedih, namun dengan humor. Selain itu, cara Milly dan Kit untuk rekonsiliasi hubungan mereka di akhir cerita mampu membuatku tersenyum dan iri akan kedewasaan mereka sebagai pasangan untuk saling memaafkan.

Jess merupakan sosok yang kalem dan sangat menyayangi Milly. Kesibukanya untuk menjaga Milly yang sedang sakit sedikit mengganggu hubungannya dengan Jago, terutama saat mereka sedang berusaha untuk memiliki anak. Beruntung Jess memiliki Jago yang sangat pengertian, sehingga Jess tetap bisa menjaga Milly dan Jess tetap bisa menjalankan program kehamilan.

Di akhir perjalanan persahabatan mereka, Milly masih dapat menemani Jess saat ia bersalin, dan Jess menemani Milly di saat-saat akhir hidup Milly. Memiliki sahabat dari kecil hingga kita menikah, punya anak, hingga kita tua dan meninggal, melewati masa-masa bahagia dan sedih bersama merupakan salah satu hal terindah dalam hidup kita. Semoga persahabatanku juga bisa seperti Milly dan Jess…

Tontonlah film ini bersama sahabat dan suami/istri anda, dan semoga hubungan persahabatan dan cinta bersama pasangan semakin indah dan kebahagiaan selalu bersama kalian… 🙂

My Journey: Festival Tulip Ottawa

Pada Bulan Mei 2015 yang lalu, saya mengunjungi saudara di Oakville, Ontario Kanada. Kemudian saya bersama dengan saudara melakukan perjalanan ke Ottawa, Kanada untuk melihat Festival Tulip di Ottawa – Gatineau yang diadakan pada tanggal 8-18 Mei 2015. (Informasi mengenai tulip festival di Kanada dapat dilihat di http://tulipfestival.ca/). Di web tersebut juga ada sejarah mengapa tulip sampai ke Kanada. It’s a wonderful story for me… 🙂  Perjalanan dari Oakville – Ottawa ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam (485,6 km). Cukup singkat untuk jarak tempuh yang jauh karena itu sudah termasuk waktu istirahat di perjalanan untuk makan minum dan sebagainya. Kalo di Indonesia untuk jarak segitu, pasti lebih dari 5 jam perjalanan 🙂

Rute Oakville ke Ottawa

Sayang sekali saat mengunjungi festival tulip, cuaca sedang tidak menunjang. Habis hujan dan suhu agak dingin, Padahal hari sebelumnya cuaca cerah 😦 Saya hanya mengunjungi Ottawa selama satu hari karena akan langsung melanjutkan perjalanan ke Montreal.

Cuaca hujan dan dingin membuat bunga-bunga tulip agak kuncup, tidak mekar. Kalo cuaca cerah bunga-bunga tulip tersebut mekar dan terlihat sangat indah.

Jpeg

tulip2

tulip2

tulip1

pot-pot bunga disana juga berbentuk tulip dengan berbagai macam gambar lukisan yang indah 🙂

tulip3

selain bunga-bunga tulip disana juga terdapat panggung musik, pameran kerajinan, makanan. Jika kalian sedang mengunjungi Ottawa pada saat musim semi dan panas, jangan lupa mampir ke festival bunga tulip ya 🙂

review Film : Frank

Yang menarik perhatian saya pertama kali untuk menonton film Frank adalah, Michael Fassbender. Di film ini, Michael Fassbender juga diharuskan menyanyi. Saya ingin tahu bagaimana ‘Magneto’ bernyanyi. Ternyata suaranya tidak mengecewakan. 🙂

Frank merupakan film drama komedi Irlandia-Inggris. Film ini menceritakan tentang Jon, seorang penulis lagu yang bergabung dengan sebuah band bernama The Soronprfbs. Jon menggantikan posisi pemain keyboard The Soronprfbs yang mencoba bunuh diri. Band The Soronprfbs terdiri atas Frank (penyanyi dan pencipta lagu), Clara, Nana, Baraque, dan Don. Don ingin menjadi seorang pencipta lagu, namun ia selalu berada dalam bayang-bayang kehebatan Frank yang sangat dikaguminya. Don akhirnya memutuskan untuk bunuh diri karena putus asa. Aliran musik band The Soronprfbs cukup unik dan nyeleneh. Lirik yang kadang sukar dimengerti artinya, dan iringan musik yang unik.

Frank merupakan pribadi yang unik. Dia tidak pernah melepas penutup kepalanya. Dia juga pandai menciptakan musik dan lirik yang ‘nyeleneh’. Tingkahnya kadang kekanak-kanakan dan emosional. Clara lah yang sanggup meredam emosi Frank. Clara sendiri merupakan pribadi yang nyeleneh di mata Jon. Bahkan Jon mengira Clara mengalami gangguan jiwa.

Jon mencoba membuat band The Soronprfbs lebih dikenal oleh banyak penikmat musik dengan membagi cerita keseharian mereka melalui twitter dan youtube saat dalam ‘dapur rekaman’ mencari inspirasi lagu dan merekam lagu mereka lebih dari satu tahun. Usaha Jon berhasil. Band The Soronprfbs mendapat tawaran manggung di sebuah festival musik. Jon ingin agar band The Soronprfbs mengubah sedikit genre musik mereka agar dapat lebih diterima oleh penikmat musik. Clara menolaknya, namun Frank sangat mendukung Jon. Ia ingin lebih banyak ditonton oleh banyak orang yang menyukai musiknya. Akhirnya Clara, Nana, Baraque keluar dari band. Hanya menyisakan Jon dan Frank.

Namun ternyata kenyataannya tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan oleh Jon. Apa yang ditakutkan oleh Clara dan Nana akhirnya terjadi. Frank tidak siap dengan sorotan publik, yang akhirnya membuatnya menjadi stress. Jon menjadi marah dan menyalahkan Frank atas kegagalan pentas mereka.

Pada akhirnya Jon bisa memahami mengapa Clara sangat memproteksi Frank slama di band The Soronprfbs. Clara tidak ingin Frank tersakiti, karena Frank sendiri mengalami gangguan jiwa dari kecil. Hanya musik yang membuat Frank ‘hidup’ dan bersemangat. Dan Frank sangat mencintai teman-temannya di band The Soronprfbs. Jon mencoba memperbaiki hubungan Frank dengan Clara, Nana, dan Baraque.

Adegan rekonsili antara Frank dengan teman-teman band-nya sangat menyentuh, terutama saat Frank menyanyikan lagu I love you all. Michael Fassbender sangat bagus menyanyikan lagu tersebut. Saya sangat suka dengan cerita dan lagu-lagu yang disajikan di film ini. Film ini juga menyelipkan banyak adegan-adegan lucu. Saya paling suka adegan tabur abu Don dan bagaimana Jon mensharing ceritanya di twitter. Film Frank sangat recommended untuk ditonton.

Selamat menonton.

review film: What We Do in The Shadow

What We Do in the Shadows poster.jpg

What We Do In The Shadow merupakan film horor komedi dari Selandia Baru. Film ini dibintangi oleh Taika Waititi sebagai Viago, Jemaine Clement sebagai Vladislav, Jonathan Brugh sebagai Deacon, Ben Fransham sebagai Petyr, dan Stu Rutherford sebagai Stu.

Film ini mengisahkan kehidupan sehari-hari para vampir (Viago, Vladislav, Deacon, Petyr) yang tinggal dalam satu rumah. Kisah para vampir ini diambil dari sudut pandang seorang kameramen yang selalu mengikuti para vampir tersebut setiap hari. Petyr merupakan vampir tertua dan berusia 8000 tahun. Vladislav berusia 862 tahun, Viago berusia 317 tahun, dan Deacon berusia 183.

Kehidupan para vampir tersebut sehari-hari berubah setelah Nick (diperankan oleh Cori Gonzalez-Macuer) masuk ke dalam kehidupan mereka. Nick adalah vampir baru yang mencoba beradaptasi dengan kehidupan barunya sebagai vampir. Nick mempunyai sahabat seorang manusia bernama Stu. Stu dan Nick mencoba memperkenalkan kehidupan masa kini kepada para vampir tersebut. Stu dan Nick mengajarkan cara menggunakan laptop, kamera, televisi, dll. Para vampir tersebut mempunyai musuh manusia serigala. Di film ini para manusia serigala merupakan sosok yang sopan dan tidak suka berkata kasar. Kebalikan dari para vampir yang lebih bersikap kasar dan semaunya.

Taika Waititi mampu menampilkan kehidupan sehari-hari para vampir dengan sangat lucu. Ide cerita yang sederhana namun ditampilkan dengan lucu dan tidak membosankan. Sosok Viago digambarkan sebagai vampir yang agak centil, romantis dan ceriwis, namun baik hati. Vladislav merupakan sosok kasar, penggoda, semaunya. Deacon memiliki karakter yang hampir mirip dengan Vladislav, namun lebih narsis. Nick sebagai vampir baru merupakan sosok yang sok pamer dan ceroboh. Stu merupakan teman kesayangan dari para vampir. Saya setuju dengan mereka. Stu orangnya sangat polos dan  menyenangkan 🙂

Ingin tahu bagaimana akhir dari cerita ini? Tonton filmnya… Sangat recommended! Dari awal hingga akhir, film ini mampu membuat penonton tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan para vampir tersebut. Selamat menonton.

review film: Fury

unduhan

Tidak banyak film bertema perang yang saya sukai. Saving Private Ryan, Schindler’s List, Black Hawk Down, Inglourious Basterds merupakan beberapa yang saya sukai. Dan sekarang, Fury masuk ke dalam film bertema perang yang saya sukai.

Film Fury mencoba melihat perang dunia II dari sisi sebuah tank perang. Dulu sebelum saya menonton film Fury, dalam pikiran saya, sebuah tank hanya diisi oleh dua orang, yang satu untuk mengintip sasaran dan yang seorang lagi untuk menembak. Ternyata kenyataannya tidak seperti itu. Dalam Fury, terdapat seorang komandan awak tank, juru tembak utama, pengemudi tank dan juru mesin tank.

Dalam Film Fury terdapat lima karakter utama, yaitu: Brad Pitt sebagai Don “Wardaddy” Collier, Logan Lerman sebagai Norman “Machine” Ellison, Shia LaBeouf sebagai Boyd “Bible” Swan, Michael Peña sebagai Trini “Gordo” Garcia, dan Jon Bernthal sebagai Grady “Coon-Ass” Travis.

images

Don atau Wardaddy merupakan komando pimpinan tank Fury. Don memiliki karakter yang keras pada pendirian, namun selalu melindungi timnya. Walaupun Don berwatak keras, namun ia juga senang bercanda dengan timnya.

images (1)

Don memiliki orang kepercayaan, yaitu Boyd. Boyd memiliki panggilan Bible karena ia paling alim dan memberikan kotbah kepada teman satu timnya. Namun dibalik kealimannya itu, ia merupakan juru tembak utama Fury dan memiliki ketenangan dalam membidik sasaran.

images (2)

Norman merupakan anggota termuda tim Fury. Ia memiliki perasaan yang halus, sehingga sering tidak tega untuk menghabisi lawannya. Namun pada akhirnya ia mampu menumbuhkan keberaniannya dengan bantuan Don.

unduhan (1)

Gordo merupakan pengemudi utama Fury yang agak cengengesan namun loyal terhadap sahabat-sahabatnya, bahkan rela mengorbankan dirinya demi keselamatan sahabat-sahabatnya.

images (3)

Grady merupakan juru mesin Fury. Ia tipe bad boy dan bersikap semaunya, namun dibalik sikapnya itu, Grady merupakan juru mesin yang cekatan.

Film Fury bercerita pada masa Pasukan Amerika Serikat yang berperang di Jerman pada Perang Dunia II. Pada masa itu, tank milik AS kalah modern dibandingkan tank Jerman sehingga mudah dikalahkan. Fury mengisahkan perjuangan tank-tank AS hingga pada akhirnya hanya menyisakan Tank Fury sebagai benteng terakhir pertahanan terhadap serangan pasukan Jerman.

Adegan kekerasan terjadi sejak awal film hingga akhir film, namun juga disisipi sedikit humor, kisah cinta, dan kisah pergulatan hati tim tank Fury dalam menghadapi perang.

Review buku: Tanpa Gaptek dan Gupsos (Menuju Generasi Indonesia Bisa!)

61HbU3NjU8L._SL500_AA300_

Buku Tanpa Gaptek dan Gupsos ini merupakan kumpulan tulisan Kusmayanto Kadiman di blog sosial Kompasiana saat ia masih menjabat Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek).  Buku ini memuat 73 tulisan Kusmayanto Kadiman yang ditulis dalam rentang tahun 2009-2011, yang dimasukkan ke dalam 6 (enam) bab: Generasi Pemimpin, Manusia Nusantara, Gaptek dan Gupsos, Gens Una Sumus, Sambil Pelesir, Deep Thought.

Awalnya, saya mengira buku ini merupakan ‘buku berat’ yang berisi teknologi modern/canggih dan bahasa yang sangat teknik. Namun ternyata saya salah, Kusmayanto Kadiman memberi gambaran teknologi yang ‘blend’ dengan sosial, budaya, dan hal-hal lain yang sedang menjadi tren saat ini. 

Dari sekian banyak tulisan Kusmayanto Kadiman, ada beberapa tulisan yang saya sukai, seperti tulisan mengenai Energi Panas Bumi (halaman 162-163).

— Mari perlakukan kekayaan (sumber daya) alam Indonesia ini bukan sebagai warisan nenek moyang namun lebih sebagai titipan (atau amanah) anak cucu kita.–

Dalam tulisan mengenai Kereta Api Parahiangan — Sebuah Pelajaran Berharga (Halaman 177-182), Kusmayanto Kadiman mengingatkan bahwa kita harus getol melakukan antisipasi teknologi dan melakukan adaptasi. Pembangunan jalan tol adalah solusi ekonomi yang sekaligus menjadi predator.

Tulisan mengenai sepakbola yang berjudul Merkell: “Don’t Cry For Me Argentina”  menjelaskan bahwa kekalahan diterima karena memang kurang bermain baik dibanding lawan, dan tak cari kambing hitam.

Menurut saya, hal ini sebenarnya juga dapat diterapkan di dunia perpolitikan Indonesia saat ini, agar politisi dapat bersifat ‘fair’ dalam pileg maupun pilkada.

Dalam tulisan: Sahang — Peluru Bangka Melawan VOC, Kusmayanto Kadiman menjelaskan bahwa perlombaan memperbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) plus pilkada yang konsumtif yang diperkuat oleh wabah KKN dituding menjadi penjungkit (booster) pengrusakan lingkungan — ecocide. Ia juga mengutip ucapan Stephen Hawking, ” Saya tidak mengkhawatirkan nasib alam semesta. Saya sangat kuatir akan kualitas kehidupan manusia di planet bumi ini. Pengrusakan terjadi terus menerus akibat keserakahan dan kebodohan umat manusia dalam mengeksploitasi alam”

Judul buku: Tanpa Gaptek dan Gupsos (Menuju Generasi Indonesia Bisa!)

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun: 2014

Tebal buku: 343 halaman

 

Be strong….

Pengantar:
(If you have ever lost someone very important to you, then you already know how it feels, and if you haven’t, you cannot possibly imagine it)

Story (my own story, dengan nama lain)
Emily sangat terpukul saat dokter memberitahu bahwa suaminya terkena kanker dan kondisinya semakin memburuk. Pada akhirnya suaminya Emily meninggal dunia. Hati Emily remuk,”Mengapa suami saya bisa terkena kanker? Apa Tuhan sudah tidak peduli lagi padanya? Di mana Engkau Tuhan ketika kami membutuhkanMu?” Emily meninggalkan rumah sakit setelah menghabiskan waktu beberapa bulan untuk merawat suaminya di rumah sakit. Hari-hari setelahnya menjadi suatu hal yang sangat sulit baginya. Hari demi hari Emily dilalui dengan penuh kedukaan, hatinya terasa kosong dan hampa setelah suaminya meninggal. Setiap malam ia menangis.

Suatu hari, ditengah malam, suaminya datang padanya. “Istriku tercinta, aku tahu engkau sangat kehilangan aku. Tetapi aku akan selalu mengingatmu dan tidak akan berhenti mencintaimu walaupun aku sudah tidak bisa mengatakan, “Aku sayang kamu”. Ketahuilah, aku selalu mencintaimu, bahkan semakin hari akan semakin sayang padamu. Sampai suatu saat kita akan bertemu lagi. Namun, sebelum saat itu itu datang, aku ingin engkau tahu, aku bahagia disini, istriku, bersama dengan Tuhan di Surga. Aku menceritakan kepada Tuhan bahwa aku ingin sekali menemuimu untuk mengucapkan selamat tinggal dan berkata-kata yang lain denganmu. Kamu tahu istriku, Tuhan amat baik, ia memperkenankan aku untuk datang menemuimu. Tuhan juga berkata Ia akan menjawab pertanyaanmu ketika engkau berkata “Dimana Tuhan saat kami membutuhkanMu?. Tuhan berkata bahwa Ia ada bersama kita, kamu dan aku, tsk pernah sedikitpun Ia meninggalkanku. Aku sudah tidak kesakitan lagi sekarang, penyakit kanker itu sudah hilang. Kamu tahu kan aku sangat tidak tahan dengan rasa sakitnya, Tuhan juga tidak tahan melihat aku kesakitan. Itulah sebabnya Ia datang menjemputku.

Penutup:
Ini saya dedikasikan untuk para penderita kanker yang telah meninggal dunia. kalian adalah pahlawan, berjuang hingga nafas terakhir tanpa kenal lelah… untuk para pendamping penderita kanker. kalian orang-orang yang sangat kuat. Bagaimana kalian berusaha untuk menguatkan penderita kanker dan menguatkan diri sendiri untuk selalu setia mendampinginya.

Saya tahu bagaimana rasanya. Setiap hari merupakan saat berharga untuk melihat dia bernafas, mencoba untuk tersenyum, walau dalam hati sangat sedih tak kuasa untuk melihatnya kesakitannya. Yang bisa dilakukan hanya memeluknya dan menciumnya, dan berkata “Aku selalu ada disampingmu,apapun yang terjadi” walau dalam hati berkata ” Tolong jangan sampai terjadi hal yang buruk Tuhan”.

Dalam kenangan terindahku “Robertus M Dressasya Kriestie”

my trip: Casa Loma

Casa Loma merupakan salah satu kastil yang ada di Toronto, Ibukota Ontario, Kanada. Keberadaan kastil yang cukup besar di tengah kota tentu menjadi pemandangan yang langka di tengah-tengah kepungan bangunan modern dan bertingkat di Kota Toronto.

Image

Casa Loma merupakan salah satu Ikon Kota Toronto dan menjadi kebanggaan masyarakat Toronto. Oya, Kastil ini juga pernah dijadikan tempat syuting beberapa film seperti  X-Men, The Tuxedo, The Pacifier,The Mortal Instruments: City of Bones. Kastil ini juga menjadi tiruan sekolah Hogwart di film  Harry Potter and the Deathly Hallows. Oleh karena itu saya tertarik untuk mengunjungi kastil ini.

Saya mengunjungi Casa Loma pada musim dingin, bulan Februari. Karena saya mengunjungi pada musim dingin, maka saya tidak dapat melihat bunga-bunga indah di taman sekitar kastil. Sedih juga, tapi saya masih bisa melihat taman kecil di dalam kastil dengan bunga-bungai indah yang ditanam di pot.

Image

salah satu sudut taman di dalam kastil.

Casa Loma berasal dari bahasa Spanyol yang artinya rumah di atas bukit.  Kastil Casa Loma merupakan kastil milik   Sir Henry Mill Pellatt yang kemudian menjadi milik Kota Toronto. Kastil ini dibangun pada tahun 1911-1914.

Jika anda mengunjungi kastil ini, anda akan diberi sebuah alat bantu seperti Handy Talky yang menggantikan peran pemandu wisata. bahasa yang disediakan antara lain bahasa Inggris dan Perancis. Petugas akan menjelaskan cara menggunakan alat bantu ini. Saya sangat terbantu dengan alat bantu ini untuk menjelaskan sejarah dan fungsi dari masing-masing ruangan yang saya kunjungi.

Image

di tiap ruang disediakan keterangan nomor (seperti yang terlihat di foto), yang nantinya jika kita pencet nomor tersebut di alat bantu yang kita peroleh, maka kita dapat mendengar penjelasan mengenai sejarah ruang tersebut.

kastil ini terdiri dari 3 lantai, dan basement. Namun tidak semua basement dibuka untuk umum karena beberapa bagian agak rusak dan ditutup untuk umum. Tempat yang cukup membuat saya merinding adalah kolam renang di basement. Kolam renangnya cukup besar namun karena berada di ruang tertutup dan gelap, cukup menakutkan jika dikunjungi seorang diri.

Image

tangga menuju puncak menara

Di lantai satu terdapat hall utama, ruang makan, perpustakaan, ruang baca, dan ruang tidur utama. Di lantai dua terdapat ruang tidur dan ruang pertunjukan. Di lantai tiga terdapat ruang tidur untuk pelayan, tangga menuju menara kastil dan taman. Pemandangan dari menara kastil sangat indah, terutama saat musim panas. Kalau musim dingin cuma terlihat bangunan, dan pohon-pohon tanpa daun warna warni.

Image

Pemandangan Kota Toronto dari menara Casa Loma

Image

salah satu ruang tidur utama

Image

kubah kastil

Saat saya mengunjungi kastil tersebut, jumlah pengunjung tidak terlalu banyak. Mungkin karena hari biasa dan juga masih musim dingin. Saya bertemu dengan pengunjung lokal dari Ontario, Jepang, dan ada orang Indonesia namun sudah menetap di Kanada. DI lantai basement terdapat pusat suvernir. Di sana dijual kaos, gantungan kunci, foto kastil Casa Loma. Harganya memang tidak bisa dibilang murah untuk orang Indonesia. Harga gantungan kuncinya saja lebih dari $7 (lebih dari 70 ribu).

Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang Casa Loma dapat mengunjungi web ini: http://www.casaloma.org.  Disana dijelaskan secara detail mengenai Casa Loma, termasuk biaya masuk dan jam buka kastil.

Selamat berkunjung!

<